Ketika pertama kali kamu melihat dia... dunia seakan berhenti berputar dan sekeliling tampak kabur,, seakan – akan sengaja membantu untuk memfokuskan tatapanmu padanya... ketika kamu pulang, kamu akan kembali merenungkan kejadian tadi dan hatimu terus bertanya ada apa dengan dirimu.. namun kamu masih belum bisa mendapatkan jawabannya.. ketika kedua kali kamu melihatnya, hatimu akan terasa sangat bahagia bahkan jantungmu seakan melompat keluar apalagi ketika dia menyunggingkan selengkung senyuman dan memanggil namamu.. ketika kamu sampai di rumah, kembali kamu akan membayangkan kejadian tadi dan mulai bertanya.. apakah aku mulai suka padanya? ketika ketiga kalinya kamu kembali melihat dia, kamu masih merasakan reaksi yang sama.. bahkan kali ini mungkin agak sedikit gugup dan malu-malu menatap matanya.. saat ini juga kamu memastikan bahwa : ya, aku suka padanya..
Satu hal yang aneh... kamu ternyata belum mengetahui namanya.. bagaimana jika namanya aneh, jelek, dan sangat kampungan? Apa kamu masih akan menyukainya? Lalu kemudian, kamu akan mulai menanyakannya pada teman-teman yang kebetulah telah mengenalnya.. sekarang, kamu sudah mengetahui namanya.. nama yang tidak jelek dan gampang sekali untuk dihafal.. mulai saat itu, jika kamu diam, tanpa sengaja maupun disengaja, kamu akan menggumamkan nama itu perlahan.. semakin kamu sebut namanya, tanpa disadari, kamu akan semakin mengingatnya.. serasa nama itu sudah tidak bisa lagi keluar dari ingatanmu.. bahkan sampai terbawa mimpi.. lalu ternyata, temanmu itu bukan hanya mengetahui namanya.. tetapi juga sedikit cerita mengenai dirinya.. dengan gaya yang santai dan menutupi segala perasaanmu, kamu mencoba untuk bertanya lagi dan lagi, bahkan sampai temanmu mulai curiga, baru kamu akan berhenti..
Ketika hari-hari selanjutnya kamu kembali bertemu dengannya, kamu semakin merasa bahagia dan ingin sekali untuk berada dekat dengannya.. tapi kamu tak bisa untuk memulai.. kamu merasa sangat takut, gugup dan malu.. apalagi ketika dia juga tidak ada niat untuk mendekatimu.. pada saat ini, kamu mulai akan memikirkan bahwa memang sangat berbeda antara kamu dan dia.. kamu akan membanding-bandingkan dirimu dengan dirinya, bahkan terkadang merendahkan dirimu dan menilai bahwa kamu tidak pantas bersama dengannya, sampai kamu sendiri merasa menyerah dan ingin melupakannya saja.. namun, tiba-tiba datanglah suatu kejadian yang membuat kamu tak bisa melupakannya.. kamu kembali mengingatnya.. kamu kembali bersemangat untuk tetap menyukainya..
Karena tak bisa lagi menahannya sendiri, kamu akan mencari teman baik yang kamu percaya untuk menceritakan semua perasaanmu.. kamu pun akan mengingatkan temanmu itu untuk tidak menceritakan hal tersebut pada orang lain.. mulai saat itu juga, temanmu tersebut akan menjadi tempat untuk kamu tumpahkan semua cerita tentang dirimu dan dia..
Lalu,, kamu kembali bertemu dengannya.. namun, tak kunjung ada perubahan.. kamu dan dia tetap saling barjauh-jauhan.. kamu pun mulai menceritakan ini pada Tuhan.. mengeluh pada Tuhan.. memohon pada Tuhan.. berharap dan terus berharap.. agar dia bisa melihatmu dan mempunyai rasa seperti apa yang kamu rasakan..
Hingga sampai pada suatu saat dimana dia pergi dari hidupmu.. bertahun-tahun tak kembali.. kamu sama sekali tak tau kabar tentang dirinya.. bagaimana kehidupannya? Apa dia baik-baik saja? Apakah dia masih sama seperti dulu? Mulai saat itu, kamu kembali bertanya pada Tuhan.. kamu kembali mengeluh pada Tuhan.. kali ini permohonanmu pun sudah berbeda.. sedikit lebih sederhana.. Tuhan,, tolong pertemukan aku dengannya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar